• Jum'at, 19 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara





KUKAR (KutaiRaya.com) - Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kaltim Baharuddin Demmu perdana gelar Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) di Dusun Citra, Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak Kukar, Sabtu (29/10/2022).

Hadir dalam kegiatan tersebut narasumber Kasium Polsek Muara Badak, Ipda Abdul Kohar, juga dihadiri tokoh masyarakat Dusun Citra Desa Tanjung Limau.

"Dasar kegiatan ini salah satunya dari UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3, yang berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara, dan agenda kedewanan masa sidang III Tahun 2022," ujar Baharuddin Demmu.

Politisi PAN ini mengaku, kegiatan Sosbang ini salah satu tanggung jawab DPRD Kaltim dalam rangka membangun landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terdiri dari landasan ideologi Pancasila, Konstitusi, persatuan dan kesatuan serta semangat keberagaman sebagai modal sosial membangun kekuatan bangsa Indonesia dan pembangunan di daerah.

"Bela negara diperlukan karena adanya ancaman yaitu, setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara dan keselamatan bangsa," imbuhnya.

Tujuan sosialisasi ini lanjutnya, sebagai upaya mewujudkan nasionalisme yang tinggi dari segala aspek kehidupan masyarakat Kaltim yang mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.

"Dan tentunya mewujudkan Negara Indonesia yang memiliki tekad, sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan guna meniadakan setiap ancaman, baik dari luar maupun dari dalam Negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945," terangnya.

Ia menambahkan, sosialisasi ini menjelaskan 4 pilar yang menjadi konsensus bangsa kita yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Wawasan kebangsaan ini lanjutnya, penting disosialisasikan kepada masyarakat. Sampai ke desa-desa. Yang akhirnya untuk menjaga kesatuan dan persatuan kita. Ditengah kemajemukan bangsa kita.

"Dari diskusi ini, ternyata ada rakyat kita yang masih belum menerima pancasila. Sampai merusak hubungan rumah tangganya. Masuk dilaporan polisi. Ini menjadi pelajaran dan tantangan kita. Bagaimana memberikan pemahaman yang baik. Sebagai wakil rakyat, dalam menjalankan tugas dan memperjuangkan aspirasi, saya selalu berlandaskan pada nilai-nilai pancasila. Saya mengajak kepada kita semua, tak hanya menghafal, tapi menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari kita," tandasnya. (One/Adv)

Pasang Iklan
Top