• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Ketua DPRD Kukar saat lakukan ziarah ke makam raja dan Sultan Kukar.(kutairaya/wahyu)


TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dalam rangka memperingati hari jadi Kota Tenggarong ke 240 Ketua DPRD Kukar Abdul Rasyid turut melakukan ziarah makam Raja dan Sultan pendiri Tenggarong, di makam komplek Museum Mulawarman Tenggarong.

Pada acara ziarah tersebut setelah membacakan doa doa Abdul Rasid bersama Bupati Kukar Edi Damansyah, Wakil Bupati H Rendi Solihin, Sekekertaris Daerah Sunggono, pihak Kesultanan Kutai Kartanegara, dan unsur Forkopimda bergantian menabur bunga diatas makam.

Ketua DPRD Kukar Abdul Rasyid mengatakan pada hari ini 28 September 2022 yang merupakan hari Ulang Tahun Kota Tenggarong yang ke-240, Kota yang menjadi tempat tinggal sekarang ini bahkan dimasa yang akan datang, oleh karena itu sudah sepantasnya untuk bersama sama menjaga agar tetap kondusif sehingga proses pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara dapat berjalan dengan baik.

"Semoga dengan doa-doa yang kita panjatkan mudah-mudahan ini membawa keberkahan bagi masyarakat yang ada di Tenggarong," ungkap Rasyid Rabu (28/9/22).

Sekedar diketahui sejarah singkat berdirinya Tenggarong yakni berawal dari Aji Imbut yang bergelar Aji Muhammad Muslihuddin, Raja Kutai Kartanegara ke-15. Yang telah meletakkan pondasi Kota Tenggarong juga merupakan Ibu Kota Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura, yang didirikan pada tanggal 28 September 1782

Semula kota ini bernama Tepian Pandan, ketika Aji Imbut memindahkan ibu kota kerajaan dari Pemarangan. Oleh Sultan Kutai, nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga arung yang berarti rumah raja.

Perpindahan ini yang dilakukan untuk menghilangkan pengaruh kenangan pahit masa pemerintahan Aji Muhammad Aliyeddin yang bernama asli Aji Kado Pemarangan yang dianggap telah kehilangan tuahnya.

Keberadaan Angga Pahlawan, dibalik dari Tepian Pandan. Angga Pahlawan telah berjasa dalam mengusir para perompak Solok yang meminta upeti kepada Raja Kutai Kartanegara, perompak Solok yang menyerah kalah terhadap kesaktian Angga Pahlawan kemudian tidak berani datang lagi, maka aman tentramlah Tepian Pandan yang situsnya ada di Loa Raya.

Dahulu Tepian Pandan, dan telah terdapat sebuah kerajaan suku Lampong yang bernama Kerajaan Dusun Danau Baru dengan rajanya Seri Wangsa, wilayahnya meliputi ke hulu sampai Mangkurawang, Tepian Pandan, kedaratan sampai ke Pondok Labu, ke hilir sampai Muara Kian, menyeberang ke Jongkang, mudik ke hulu Kampung Landap, Tanjong Pagar, Luah Durian, Luah Raya, sampai ke kampong Tiwau, dan kedaratannya Durian Kuburan dan Pesopang. Seri Wangsa dalam menjalankan pemerintahannya oleh para punggawa, salah satunya Angga Pahlawan di Tanjong Pagar. (*dri/adv)

Pasang Iklan
Top