• Rabu, 17 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Festival Miskat Kukar 2022.(wahyu/kutairaya)

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Puluhan peserta berpasangan yang terdiri dari 26 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan 18 Tim Penggerak PKK Kecamatan menampilkan baju Miskat khas Kutai Kartanegara (Kukar) di atas cat walk.

Puluhan peserta tersebut berlomba untuk menjadi yang terbaik dalam Festival Miskat Kukar 2022 kolaborasi TP PKK Kukar bersama Dinas Pariwisata Kukar. Lomba ini digelar mulai hari Selasa malam (20/9/22) hingga besok (21/9/22) di halaman Stadion Rondong Demang Tenggarong.

Asisten III Bidang Administrasi Umum Setkab Kukar Totok Heru Subroto yang membuka acara tersebut mengatakan dalam kegiatan ini diharapkan banyak dampak positif yang bisa di dapatkan. Melalui Festival Miskat sebagai ajang mempromosikan prodak batik khas Kukar.

"Festival Baju Miskat ini untuk melestarikan baju khas Kutai Kartanegara yang bisa digunakan oleh ASN maupun instansi yang ada di Kukar. Selain itu juga bisa dipakai untuk menghadiri acara acara penting." ujar Totok Selasa (20/9/22) malam.

Ia menambahkan bahwa dalam rangka memeperingati hari jadi Kota Tenggarong yang ke 240 Tahun selama dua minggu ini Tenggarong akan di semarak budaya yang tentu saja menarik wisatawan lokal maupun mancanegara,

"Untuk itu diharapkan kepada OPD dan masyarakat untuk selalu menjaga ketertiban, kemanan,kebersihan dan di wilayah Kota Tenggarong tetap patuhi protokol kesehatan." jelasnya.

Sementara Ketua TP PKK Kukar Maslianawati Edi Damansyah menyampaikan bahwa pakaian miskat merupakan pakaian adat Kesultanan Kutai yang biasa digunakan dalam berbagai acara.Tradisi ini kemudian diteruskan oleh Pemkab Kukar dengan mewajibkan ASN untuk memakai baju miskat setiap hari Kamis sehingga sering disebut Kamiskat Day. Tujuannya agar pakaian adat dikenal tingkat lokal maupun internasional.

Dia menyebut pada hari pertama untuk kategori OPD berpasangan yang diikuti oleh 26 peserta dari OPD. Hari kedua kategori Gaun Pesta yang diikuti oleh Penggerak PKK dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Kukar.

Maslianawati mengingatkan kewajiban tersebut kepada seluruh OPD hingga Kepala Desa yang baru dilantik maupun BUMD.

"Jika bukan warga Kutai sendiri yang berupaya melestarikan budaya dan adat Kutai, maka siapa lagi, dan jika tidak ada upaya pelestarian, maka lambat laun masyarakat akan melupakan adat istiadat dan budaya daerahnya ," pungkasnya. (*dri)

Pasang Iklan
Top