• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Sub Koordinator Pembinaan Sejarah Lokal dan Pelestarian Budaya Daerah Disdikbud M Agus Syarifudin.(foto:Wahyudi)

TENGGARONG, (KutaiRaya.com)- Setelah dua tahun vakum akibat pandemi Covid-19, Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Tahun 2022 akan segera digelar kembali pada 20 September hingga 3 Oktober 2022 .

Pada Erau tahun ini dimaknai dengan keramaian pesta adat. Adapun kegiatannya yakni titi bende, beluluh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, merangin, ngatur dahar, mendirikan tiang ayu. Kemudian bepelas malam, beserpah, pengambilan air tuli di Desa Kutai Lama, ngulur naga, beumban, begorok dan belimbur.

Selain acara adat, ada juga dimeriahkan dengan bazar UMKM yang diadakan pihak Kesultanan, dan lomba olahraga rekreasi atau olahraga tradisional.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar Thauhid Aprilian Noor melalui Sub Koordinator Pembinaan Sejarah Lokal dan Pelestarian Budaya Daerah Disdikbud M Agus Syarifudin mengatakan pada pelaksanaan Erau tahun ini sudah dipersiapkan satu bulan yang lalu. Bahkan sudah mendapatkan persetujuan dari yang mulia Sultan dilaksanakan adat Erau tahun 2022 .

Dia menyebutkan sudah dua kali rapat di lintas OPD yang pertama itu ditanggal 9 Agustus yang lalu dipimpin langsung oleh Kabid Kebudayaan Disdikbud, dan yang kedua pada 7 September dipimpin oleh Sekda Kukar Sunggono.

"Kita sudah memebentuk panitia baik Disdikbud sebagai leading sektor maupun pihak Kesultanan." ujar Agus kepada KutaiRaya.com Jum'at (9/9/22).

Lanjutnya, ada tugas berbeda antara Disdikbud dan Kesultanan. Kalau Disdikbud itu memang ada dua kegiatan yang dilaksanakan yaitu kegiatan ziarah makam dan beseprah, kalau Kesultanan itu semua rangkaian acarany menjadi kewenangan Kesultanan mulai dari pra acara sama pas diacaranya itu.

"Untuk jadwal rundown nya kita sudah ada, yang jelas pelaksananya itu mulai tanggal 20 September sampai 3 Oktober 2022. Namun acara seremoninya nanti di tanggal 25 September yakni menaikan tiang ayu, tanggal 28 itu ada acara hari ulang tahun Kota Tenggarong yang dirangkai dengan ziarah makam, tanggal 29 ada acara beseprah, tanggal 2 Oktober acara ulur naga belimbur dan dan tanggal 3 Oktober acara tiang ayu sekaligus penutupan rangkaian Erau." sebutnya.

Pihaknya mengajak kepada para teman-teman dilintas OPD agar bisa berpartisipasi mensukseskan perhelatan acara Erau adat Kutai yang dilaksanakan pada tahun ini. Kemudian kepada masyarakat juga dihimbau untuk mensukseskan acara Erau, karena sudah dua tahun vakum.

Jadi salah satu bentuk dukungan itu dari OPD misalnya masalah umbul-umbul kemudian pasang baliho. Karena sudah ada temanya yaitu "Erau Kutai Lawas, Balik Asal Kutai Lawas Tunduk Sabda Beruhun" maknanya bahwa kita kembali ke tradisi lama dimana pelaksanaan Erau dikembalikan dibulan September bertepatan dengan hari ulang tahun Kota Tenggarong. Kemudian ada kata kata Tunduk Sabda Beruhun tentu saja dengan Beruhun ini disematkan untuk dua Sultan yaitu Sultan Sulaiman dengan Sultan Alimudin." jelasnya.

Agus berharap bahwa warisan yang sudah ditinggalkan ini agar bisa diteruskan agar tetap lestari budaya yang ada di Kutai Kartanegara. Dia juga berharap kepada masyarakat khususnya pada saat acara belimbur dengan cara yang bijaksana. Misalnya pada saat belimbur gunakan lah air yang bersih tidak menggunakan air kotor.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan panitia juga sudah mensiasati dengan menyiapkan beberapa drum di sepanjang jalan Diponegoro dan disekitar jalan Sudirman untuk acara belimbur dengan menggunakan air bersih.

"Mudah-mudahan Erau tahun ini bisa berjalan dengan lancar,tertib. Dan Erau tahun ini tentunya memberikan multipleyer efek kepada semua pihak dari perangkat daerah maupun dunia usaha dan kami berharap dampak dari acara ini masyarakat akan terbantu secara ekonomi."pungkasnya. (*dri)

Pasang Iklan
Top