• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kukar Menolak (AKM) menggelar aksi demonstrasi menyikapi terkait Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), didepan Gedung DPRD Kukar pada Selasa (6/9/22) siang.

Aksi demo dimulai dari bawah Jembatan Kutai Kartanegara menuju ke depan Gedung DPRD Kukar, sembari menyampaikan orasi menolak kenaikan harga BBM yang akan berdampak pada kenaiakan harga bahan pokok dan komoditas lainnya.

Aliansi Kukar Menolak (AKM) ini terhimpun dari berbagai Organisasi Internal, Eksternal Kampus maupun Element Masyarakat . Terbentuknya Aliansi Kukar Menolak (AKM) merupakan bentuk kekecewaan akibat dari pilihan terakhir pemerintah presiden Joko Widodo yang mengaku pada dasarnya tidak mau menaikkan harga BBM. Namun dirinya telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

"Kami dari AKM menuntut penolak kenaikan harga BBM, pengadili para mafia BBM, dan keterbukaan pendistribusian BBM. Karena qini jelas menambah derita masyarakat menengah kebawah dan pera pelaku UMKM mengingat kondisi ekonomi masyarakat kita pada saat ini belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi covid 19, tentunya kenaikan harga BBM ini akan kiat mencekik leher rakyat."ungkap salah satu orator Andhika Abbas.

Meski pemerintah mengalokasikan anggaran bansos sebesar 24,17 dari pengalihan dana subsidi BBM ini merupakan sebuah keputusan yg sangat keliru, mengingat kenaikan harga BBM pastilah menghasilkan efek domino pada kebutuhan-kebutuhan Pokok.

Sementara Wakil Ketua DPRD Kukar Siswo Cahyono yang menemui para demonstran menyampaikan perihal suara hati yang disampaikan oleh adik-adik mahasiswa yang mewakili masyarakat Kukar, kenaikan BBM yang dirasa membuat semuanya serba sulit.

"Kita akui kondisi kenaikan BBM ini secara tidak langsung dan langsung berimbas kepada semua harga barang, baik itu harga kebutuhan pokok maupun barang dan lain-lain."ujarnya

Karena lanjutnya, BBM jenis solar saja yang resminya aja sulit, angkutan-angkutan itu tidak mungkin mereka menggunakan BBM dexlite. Ada yang menggunakan dexlite tapi sebagian juga menggunakan solar, mereka aja antri solar sudah sulit hampir dua hari mereka baru bisa isi solar. Secara otomatis berimbas pada biaya transportasi.

"Intinya karena ini bagian dari kebijakan pemerintah pusat, kita ini perwakilan rakyat di DPRD Kukar, kami sangat memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya, karena Aliansi mahasiswa dalam menyikapi kenaikan BBM ini. Yang mana memang kita sadari tingkat kemiskinan akan semakin meningkat dan semakin tinggi. Sadar gak sadar itu akan terjadi." sebutnya.

Siswo menegaskan karena ini kebijakan pemerintah pusat, pihaknya akan membuat catatan, juga akan membuat surat yang ditujukan kepada DPR RI sebagai perwakilan di pemerintah pusat. Bahwa kenaikan harga BBM ini mendapatkan penolakan yang cukup keras dari masyarakat Kukar yang diwakili oleh mahasiswa.

Dia mengungkapkan untuk saat ini belum mendapat informasi secara langsung terkait respon terhadap pemerintah daerah, menyikapi kenaikan harga BBM ini, karena secara tidak langsung menimbulkan inflasi, daya beli masyarakat itu turun sedangkan pendapatan atau gaji mereka belum tentu naik,

"Hal ini harus dipikirkan, apakah nanti pemerintah akan menaikan juga gaji yang akan berimbas pada aktifitas perusahaan. Dan otomatis pendapatan karyawan juga harus naik, karena menyikapi semua harga juga naik. Nah ketika korporasi ini tidak kuat dengan situasi dan kondisi ini mau gak mau imbasnya adalah pengurangan tenaga kerja. Ini yang sangat kita khawatirkan." jelasnya.

Jadi banyak sektor yang berimbas pada kenaiakan ini. Oleh kerena itu untuk saat ini DPRD Kukar masih menunggu langkah-langkah pemerintah menyikapi kenaikan harga BBM, salah satunya adalah mencegah inflasi yang terjadi di Kukar. (*dri)

Pasang Iklan
Top