• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskopukm) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Pembinaan dan Sosialisasi Program Sertifikasi Halal Geratis (SEHATI) 2022 Kepada Pendamping Pendamping Proses Produk Halal (PPH) dan Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Senin (5/9/22) di ruang rapat Diskopukm Kukar.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Kaltim sekaligus Koordinator Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Abdul Holiq, Kepala Kantor Kemenag Kukar H Nasrun, Kepala Diskopukm, dan peserta sosialisasi.

Koordinator BPJPH Abdul Holiq mengatakan, pelaksanaan SEHATI ini adalah salah satu program dari BPJPH pusat setiap satu tahun sekali yaitu penataan dan pengawasan produk halal yang memberikan layanan geratis kepada pelaku UMKM.

"Sehingga kami berharap ini bisa disambut oleh para pelaku UMKM baik olahan makanan dan minuman dan ini jumlahnya luar biasa besarnya diberikan, karena sekitar 300 an lebih sertifikasi halal yang diberikan kepada masyarakat dan ini adalah mendorong kepada masyarakat muslim untuk mendapatkan kepastian makanan yang dikonsumsi." ujarnya.

Dia juga berharap program ini bisa diambil dengan baik oleh pelaku usaha, sehingga nantinya Kukar tidak ketinggalan dengan daerah lain.

Kepala Diskopukm Kukar Tajudin menjelaskan terkait program SEHATI ini hanya diarahkan kepada UMK, sebagaimana UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahaan daerah dan UU nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM, jadi ada batasan kewenangan untuk pembinaan ini yang pertama terkait dengan UMKM ini dalam bentuk klaster.

Dimana kewenangan Kabupaten Kota ini adalah usaha mikronya baik aset sendiri maupun pinjaman modal usahanya paling tinggi sesuai PP 7 tahun 2021 itu tentang cipta kerja adalah Rp 1 miliar, perputaran per tahun Rp 2 miliar.

"Nah Terkait pembinaan UMKM ini realita dilapangan banyak OPD atau instansi yang membina. Bahkan Badan Pembangunan Nasional (BPN) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah melakukan pembinaan terhadap UMKM." ungkap Tajudin.

Tajudin menyebut diskopukm ada 4 sasaran strategi pembinaan UMKM, yang pertama adalah bagaimana menumbuhkan witausaha baru yang ada di Kukar, kedua penguatan kapasitas dan kualitas dari UMKM itu sendiri dan salah satunya adalah halal ini, ketiga akses permodalan, dan yang terakhir akses pasar dari pada pelaku UMKM.

"Sampai saat ini data UMKM kita yang ada di Kukar kurang lebih sekitar 66.500 dan kurang lebih sekitar 20 persennya adalah prodak olahan makanan. Kegiatan sosialisai dan pembinaan sertifikat halal ini memang sangat penting kita lakukan dalam rangka meningkatkan daya saing prodak UMKM. Dan dari jumlah UMKM yang ada, yang mempunyai NIB ada 25 ribu atau 30 persen."sebutnya.

Mudah-mudahan nanti program SEHATI ini disosialsiasikan dengan secara lengkap, apa syarat yang menjadi ketentuan untuk mendapatkan program sehati.

"Saya berharap program sehati ini tidak hanya pada hari ini saja tapi akan ada lagi, karena pelaku UMKM kita banyak. Dan dengan adanya sertifikasi halal ini usaha kita akan diakui secara nasional, serta prodak kita bisa dipasarkan diluar daerah." tutupnya. (*dri)

Pasang Iklan
Top