• Rabu, 24 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara





TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Di Kalimantan Timur setelah Balikpapan, Samarinda dan Bontang, kini Fuel Card 2.0 hadir di Kutai Kartanegara.

Hal ini ditandai dengan Lounching Implementasi Kartu Kendali (Fuel Card) 2.0 bagi konsumen pengguna BBM bersubsidi diseluruh SPBU Kabupaten Kukar oleh Bupati Kukar Edi Damansyah, berlangsung di SPBU Timbau Tenggarong, Senin (18/7/2022).

Sistem ini juga sebagai bentuk pengawasan terhadap penyaluran bahan bakar solar subsidi agar tepat sasara bagi masyarakat yang membutuhkan. Maka PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan bersama dengan Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara memberlakukan penggunaan Fuel Card 2.0 untuk seluruh SPBU di Kabupaten Kutai Kartanegara. Juga menggandeng Bank BRI.

Turut Hadir Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid, dan Forkopimda Kukar lainnya, Sales Area Manager Retail Kaltimtara (Kalimantan Timur dan Utara) Ayub Ritto, Kepala Cabang Bank BRI Tenggarong, Andriani, dan beberapa Kepala OPD dilingkungan Pemkab Kukar.

Dalam sambutannya, Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, mengungkapkan komitmennya akan implementasi fuel card 2.0 dapat terlaksana dengan baik. Harapan kami melalui kegiatan ini, masing-masing pihak dapat menjalankan tugasnya dengan konsisten sehingga implementasi berjalan lancar dan penyaluran bahan bakar subsidi dapat sesuai bagi yang berhak.

Ia mengatakan, hal ini merupakan sistem yang dibangun pemerintah, jadi dirinya memahami ini diserahkan ke Pertamina. Kami di daerah mengatur tekhnisnya dalam SE. Tapi ini lagi-lagi sistem, karena kalau sistem ini salah satu faktor penentunya adalah manusianya, maka saya mengingatkan kepada jajaran kami di Pemerintah Daerah, Forkopimda mohon bantuan, tapi yang paling utama adalah pemegang pemilik SPBU dan Pertamina.

"Kalau kita lihat sistemnya bahwa ini terkunci semua, jadi kalau ada oknum SPBU yang mau main-main sepertinya sulit, tapi kami optimis untuk mengawal kebijakan Fuel Card ini bisa berjalan dengan baik, tapi yang paling utama bagaimana subsidi Negara itu harus sampai kepada rakyat yang berhak menerimanya, " ujar Edi Damansyah.

Sementara itu, Sales Area Manager Retail Kaltim tara Ayub Ritto menuturkan, bahwa fuel card menjadi salah satu solusi untuk penyaluran solar subsidi yang lebih baik.

"Caranya cukup mudah, masyarakat bisa mendaftar melalui website resmi yang disediakan dinas setempat, mengunggah persyaratan, bila lolos verifikasi akan diberikan fuel card dari Bank BRI untuk bertransaksi," terang Ayub.

Ia menjelaskan, BBM khususnya solar Jenis Bahan Bakar Tertentu adalah bahan bakar subsidi, selama ini dalam penyalurannya kami dari Pertamina di beberapa daerah terutama di wilayah Kaltim seiring dengan adanya disparitas harga maka semakin jauh harganya. Jadi ada orang yang punya ide kreatif bagaimana caranya memindahkan barang subsidi ini ketempat yang lain, maka kami bekerja sama dengan Pemerintah daerah, karena tanpa dukungan Pemda tidak mungkin bisa selesai, termasuk pihak lainnya pemangku kepentingan di daerah kita luncurkan Fuel Card.

"Feul Card sebenarnya sistemnya mengunci, jadi sesuai dengan kuota yang diberikan melalui BPH Migrasi mengatur jenis kendaraan tertentu berapa batasannya maksimal pembelian perkara. Contoh roda 4 untuk solar misalnya 40 liter sehari, besok misalnya isi lagi masih bisa karena ini hitungannya perhari, maka kita bekerja sama selain dengan Pemerintah daerah juga pihak yang memiliki kemampuan untuk penggunaan uang elektronik, saat ini dengan BRI, bank lain sebenarnya bisa tapi karena yang punya akses dan wilayah kantor cukup luas dan yang segera bisa beroperasi adalah BRI maka kita kerja sama dengan BRI. Pemakaiannya ini untuk SPBU yang sudah menggunakan Feul Card itu tidak bisa lagi melayani kalau tidak ada Feul Card, "jelasnya.

Terpisah, Kepala Cabang Bank BRI Andriani menyatakan apresiasinya kepada Pemda dan Pertamina yang memilih Brizzi dari Bank BRI untuk mengimplementasikan kebijakan fuel card 2.0.

"Banyak manfaat yang bisa dirasakan SPBU, selain cashless, juga menjadi mitigasi resiko pencurian, serta memudahkan mengetahui posisi cash flow pembelian bahan bakar," tutupnya. (One)

Pasang Iklan
Top