• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Dalam memperingati Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke 19 yang diperingati pada bulan Mei, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengelar gotong royong . Pada Jum'at (13/5/2022) pagi.

Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kukar menjadi leading sektor dalam kegiatan ini. Setelah 2 tahun diterpa pandemi covid-19 kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan dan baru tahun ini bisa digelar yang diikuti seluruh OPD dilingkungan Pemkab Kukar.

Sekertaris Daerah Kukar Sunggono mengatakan kegiatan BBGRM adalah kegiatan rutin dilaksanakan setiap tahun dan digelar selama satu bulan yang melibatkan seluruh OPD.

"Untuk tempatnya sudah ditetapkan yaitu Jembatan Bongkok sampai taman jembatan Mahakam II dan di lingkungan Pasar Tangga Arung. Dan untuk peralatannya dari masing-masing OPD termasuk konsumsi." ujar Sunggono.

Sementara itu Kepala DPMD Arianto mengatakan kegiatan gotong royong dimulai hari ini Jumat (14/5/2022), gotong royong ini kembali digelar dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ketua RT hingga masyarakat.

"Untuk OPD kita serentaknya hari ini tapi nanti nyambung sampai tanggal 20 Mei. Sedangkan untuk yang di kecamatan dan desa juga melaksanakan, nanti pada tanggal 20 kami tagih laporannya, kegiatan gotong royong apa saja yang dilaksanakan." jelasnya.

Dia menyebut kegiatan tersebut nanti akan dilaporkan pada pencanangan pada tanggal 25 Mei bahwa di wilayah kecamatan masing-masing yang mengkoordinir desa-desanya.

"Kedepan kegiatan gotong royong di desa akan kita beri penghargaan, namun saat ini kegiatan BBGRM ini belum terencana secara maksimal karena covid kemarin. Inipun juga alhamdulilah kondisi kita sudah mulai normal sehingga kita laksanakan, karena ini kegiatan rutin setiap tahun berjenjang dari tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan sampai Desa." kata Arianto

Dikatakan Arianto untuk kegiatan BBGRM di desa-desa mereka itu sudah ada kegiatan gotong royong di di masing-masing desa dan kecamatan, cuma tidak terdokumentasi.

"Nah maunya kita kegiatan BBGRM itu tercatat dan terdokumentasi, itu bagian dari partisipasi masyarakat. Tidak hanya tenaga sebenarnya, ketika nanti masyarakat yang nyumbang konsumsi ataupun nyumbang bahan. Nah itu bisa dicatat sebagai bagian partisipasi masyarakat untuk kegiatan pembagunan yang bisa dimasukan kedalam pendapatan desa atau laporan kegiatan didesa." tutupnya. (*dri/adv)

Pasang Iklan
Top