• Selasa, 23 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Suasana pelaksanaan Musrenbang Loa Ipuh

TENGGARONG, (KutaiRaya.com) Sabtu 12 Februari 2022, Kelurahan Loa Ipuh Kecamatan Tenggarong mengelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2023, yang dilangsungkan di Kelurahan Loa Ipuh Tenggarong.

Dari hasil Musrenbang tersebut ada sebanyak 400 usulan dari aspirasi masyarakat.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Kukar Abdul Rasyid, Anggota DPRD Kaltim Ely Hartati, Camat Tenggarong Sukono, Lurah Loa Ipuh Nadi Baswan, serta seluruh RT dan tokoh masyarakat di Kelurahan Loa Ipuh.

Camat Tenggarong Sukono mengatakan Musrenbang Kelurahan sebagai tahapan untuk perencanaan pembangunan yang sebelumnya telah dibahas disetiap tingkatan RT.

"Dan nantinya akan dilakukan Musrenbang ditingkat kecamatan, semua usulan yang ada mulai dari tingkat RT, Kelurahan maupun yang lainnya itu akan dimasukkan dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD)." kata Sukono kepada KuyaiRaya.com usai membuka kegiatan Mustenbang.

Oleh sebab itu pihaknya mencoba dari usulan usulan yang ada itu semua dimasukkan, walaupun anggarannya kecil, menengah maupun besar.

"Usulan yang disampaikan kepada kami melalui Musrenbang itu lebih dari 400 usulan, mulai dari RT 1 sampai RT 77 dengan jumlah penduduk 25 ribu jiwa." ungkap Sukono.

Ia mengungkapkan usulan yang banyak diusulkan adalah infrastruktur, karena ini kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh masyarakat. Infrastruktur ini sangat penting untuk membuka akses dari RT ke RT atau Desa ke Desa.

"Harapannya ketika usulan ini sudah disampaikan kepada kami kalau memang tahun berikutnya itu belum dilaksanakan, masyarakat diharap bersabar, karena proses pembangunan ini bertahap mana yang prioritas dan mana yang tidak." ujarnya.

Sementara Lurah Loa Ipuh Nadi Baswan menambahkan usulan pada Musrenbang ini adalah pembangunan jalan dan parit, salah satunya di daerah LDII di RT 71 itu kondisi airnya betul-betul dalam dan kami carikan solusi untuk mengurangi.

Kemudian pemangkasan pohon yang paling utama, karean jangan sampai timbul korban-korban selanjutnya akibat robohnya pohon yang ada di sepanjang jalan Mangkuraja dan jalan Gunung Belah.

"Untuk meningkatkan pembangunan di Kelurahan Loa Ipuh, saat ini kami minta dukungan dari seluruh RT. "ujarnya.

Nadi mengatakan pihak Keluaran akan melaksanakan pemecahan wilayah, hal ini bukan berarti pecah kerjasama tapi bagaimana meningkatkan pembangunan ini harus dipecah. Misalkan kalau di Kelurahan Loa Ipuh berbeda nilai anggarannya Rp 10 miliar itu wajar dengan luas wilayah, tapi kalau anggarannya di samaratakan kerjanya tidak akan maksimal.

"Sementara Anggaran di Kelurahan Loa Ipuh setiap tahunnya ada Rp 800 juta, anggaran tersebut diutamakan untuk pelayanan seperti pelayanan untuk Posyandu, pembinaan Kelompok Wanita Tani (KWT), dan Pemakaman Umum." terangnya.

"Agar pembangunan tepat sasaran saya selalu berkoordinasi dengan seluruh RT dimana lokasi yang tepat, apa yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. Kami berharap paling tidak di tahun 2022 atau tahun 2023 dari 77 RT itu dapat satu kegiatan agar pembangunan bisa maju."tuturnya.

Ia menambahkan dari perencanaan pembangunan tahun sebelumnya tidak semua usulan bisa terealisasi, contohnya tahun 2022 ini hanya ada 35 kegiatan pembangunan. (*dri)

Pasang Iklan
Top