• Sabtu, 20 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Guna menciptakan dan menjaga kondusifitas wilayah, menghindari konflik sosial dan mencegah penyebaran Covid-19 terkait akan adanya aksi damai di Jembatan Kukar, Polres Kukar gelar pertemuan dengan Forkopimda Kukar, Kesultanan dan perwakilan Remaong Kutai Berjaya (RKB) Kaltim, berlangsung di Ruang Tribrata Lantai 2 Mapolres Kukar, Kamis (13/1/2022).

Kapolres Kukar AKBP Arwin Amrih Wientama mengatakan, pertemuan ini kami inisiasi karena adanya surat dari DPP Perkumpulan Adat Remaong Kutai Berjaya perihal memperindah, mengecat jembatan-jembatan dan jam bentong yang ada di Kukar dengan cat warna kuning sakral oleh masyarakat adat Kutai.

"Sehubungan dengan rujukan tersebut kami menggelar rapat koordinasi pembahasan perubahan warna jembatan Kutai Kartanegara dan jam bentong serta terkait dengan pencegahan penyebaran Covid-19 varian Omicron bersama unsur forkopimda Kukar, Kesultanan dan dari perwakilan RKB Kaltim," ungkapnya.

Ia menjelaskan, pada rapat ini kami memanggil unsur Forkopimda Kukar yakni Bupati Kukar Edi Damansyah, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasyid, Dandim Kukar dan Kesultanan kemudian dari perwakilan organisasi Remaong Kutai Berjaya yang rencananya hari Kamis ini akan melakukan aksi damai terkait dengan warna jembatan Kutai Kartanegara.

"Pada prinsipnya kami tidak mengambil keputusan terkait dengan warna jembatan karena bukan domain kami, tapi pertemuan ini adalah dilandasi sebelumnya kami sudah melaporkan kepada Kapolda Kaltim dan Dir Intel bahwasanya kami menginisiasi kegiatan ini, tujuannya bagaimana sekarang ini kita wajib mendukung program pemerintah dalam hal ini adalah menjaga kondusifitas wilayah terutama di Kukar, jangan sampai nantinya ada oknum-oknum tertentu atau pihak-pihak yang akan mencoba untuk memperkeruh suasana atau kondusifitas wilayah," terangnya.

Kemudian lanjutnya, yang tidak kalah penting dari menjaga kondusifitas adalah pencegahan penyebaran covid-19, saya baca laporan per hari Senin lalu diseluruh Indonesia itu penyebaran covid-19 jenis varian baru omicron mencapai 500 lebih. Saya tidak ingin dengan adanya aksi-aksi tersebut yang berpotensi berkerumun dengan banyak masa nantinya akan berdampak pada penyebaran covid-19.

"Jadi pertemuan ini kami inisiasi untuk menjaga kondusifitas wilayah, mencegah konflik sosial dan mencegah penyebaran Covid-19," tegasnya.

Ia mengaku, dari rapat ini Bupati Kukar berterima kasih karena diberikan aspirasi, diberikan masukan dan diberikan pendapat dari perwakilan Remaong Kutai Berjaya, yang nantinya ini akan segera ditindaklanjuti oleh internal dari Pemkab Kukar untuk melaksanakan rapat berikutnya.

"Nanti akan ada langkah berikutnya, karena sekarang ini untuk keputusan warna jembatan tersebut masih akan menjadi pendalaman dari pihak Pemkab Kukar dan nantinya yang berkompeten, apakah dari Bupati atau perwakilan yang bisa menjelaskan," jelasnya.

Namun disisi lain bagi saya, karena ini juga terkait dengan tugas dan tanggung jawab sebagai kepolisian RI dalam hal ini Polres Kukar, bagaimana untuk menciptakan dan menjaga kondusifitas wilayah dan menghindari konflik sosial.

"Kalau untuk aksi damai ini saya sudah sampaikan kepada perwakilan Remaong Kutai berjaya, untuk menerima rapat ini dengan hati nurani agar bisa menyikapinya dengan baik," harapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Adat Remaong Kutai Berjaya (RKB) Kaltim, Hebby Nurlan Arafat mengatakan, pada pertemuan ini pada dasarnya kita menghormati dan menghargai pihak Kapolres Kukar yang sudah memfasilitasi dalam rapat ini.

"Kalau untuk keputusan bahasanya masih menunggu lagi dari pihak Pemkab Kukar, mungkin akan mengadakan rapat tertutup untuk membahas masalah perubahan warna jembatan Kukar. Kalau kita tidak akan berubah, artinya tuntutan kita untuk mengembalikan warna jembatan Kukar tetap ke warna kuning sakral, artinya bukan kita ini tidak ada warna merah, di Kutai ini ada warna merah tetapi untuk pasukan berperang, dan kuning ini lambang kedamaian," jelasnya.

Ia menambahkan, pihaknya masih akan menunggu, dan nanti akan dikabari dari pihak Polres Kukar, karena ada diskusi lanjutan dari Pemkab Kukar. Dan kami RKB mengambil sikap jikapun hasilnya Pemkab Kukar tetap mengubah warna jembatan Merah kami akan tetap turun menggelar aksi damai, tetapi aksi ini kami lakukan setelah ada keputusan dari Pemkab Kukar.

"Hari ini kami pastikan tidak ada aksi damai di Jembatan Kukar sebagai bentuk kita menghormati undangan dari Polres Kukar. Dan tadi Bupati Kukar juga menanggapi pernyataan kami bahwa beliau memastikan aksi ini tidak ada terkait dengan politik, dan beliau meminta kepada kami sebagai perwakilan masyarakat adat ini jangan sampai ada muatan politik, tapi kita sudah nyatakan aksi ini murni tentang adat," pungkasnya. (One)

Pasang Iklan
Top