(Anggota DPRD Kukar Budiman)


TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Setelah melalui proses yang panjang, melalui sidang paripurna DPRD Kutai Kartanegara pada 20 juli 2020 silam, yang akhirnya disetujuinya pemekaran kecamatan Samboja di kutai kartanegara, yakni di mekarkan menjadi kecamatan Samboja dan kecamatan Samboja Barat tahun ini.

Untuk itu, Anggota DPRD Kukar dari Dapil IV Budiman menilai, di Kecamatan Samboja Barat banyak hal yang perlu diperhatikan, salah satunya infrastruktur pembangunan serta menggali potensi yang ada di 10 kelurahan/desa yang masuk wilayah administrasi Kecamatan Samboja Barat.

"Saya juga berharap Pemkab Kukar menempatkan camat di Samboja Barat yang berpengalaman. Sehingga, kecamatan baru ini betul-betul diperhatikan agar harapan rakyat yang digantungkan sebelumnya dapat terwujud," harapnya.

Politikus Golkar ini mengatakan, sebenarnya banyak potensi-potensi yang dimiliki Samboja Barat jika dibandingkan dengan Samboja induk. Sebab secara garis besar merupakan tempat investasi lebih menjanjikan lantaran terdapat pelabuhan. Disisi lain Kecamatan ini juga menjadi pusatnya Ibu Kota Negara (IKN) baru karena 100 persen wilayah itu akan masuk.

"Tentunya sistem pemerintahan nanti dikelola sebaik mungkin termasuk bagaimana meningkatkan sumber daya manusia terhadap masyarakat sekitar. Karena juga sebagai langkah mempersiapkan para generasi muda memiliki kemampuan dan skill dalam menghadapi persaingan kedepan," tuturnya.

Ia juga menginginkan, pegawai khususnya ASN di Kecamatan Samboja induk yang terbilang banyak nantinya bisa disebar di Kecamatan Samboja Barat.

Sebagai informasi, tahun ini Kecamatan Samboja Barat sudah mulai berjalan dengan 10 Kelurahan dan Desa masuk di Kecamatan tersebut, yakni Kelurahan Bukit Merdeka, Sungai Merdeka, Karya Merdeka, Amborawang Darat, Argo Sari, Salok Api Darat, Salok Api Laut, Amborawang Laut, Margomulyo dan Desa Tani Bakti sebagai pusat pemerintahan Kecamatan. (One/Adv)