• Jum'at, 19 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara




TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Sejak diresmikan pada tanggal 1 April 2021, Pesantren Taubatan Nasuha Lapas Tenggarong mengadakan tes terbuka tahfidzul qur'an yang diikuti sebanyak 12 santri dari total santri saat ini sebanyak 90 orang.

Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Taubatan Nasuha Lapas Tenggarong dibuka secara langsung oleh Kalapas Agus Dwirijanto, Kamis (1/7/2021).

Kalapas Tenggarong Agus Dwirijanto dalam sambutannya menyampaikan, bahwa tes ini merupakan salah satu program unggulan dari pesantren ini dan diharapkan kedepannya semakin banyak santri yang mengikuti kegiatan serupa.

"Tahfidzul qur'an ini merupakan program unggulan, untuk saat ini sebanyak 12 santri yang ikut ujian dan diharapkan kedepannya lebih banyak lagi yang dapat mengikuti program ini," ujarnya

Ke 12 santri tersebut dalam kesehariannya dibimbing langsung oleh tim pengajar pesantren yang terdiri dari petugas dan ustadz dari luar Lapas yang sekaligus mengisi kegiatan pembinaan kerohanian di dalam Lapas.

Kasi Binapi sekaligus pengasuh dari pesantren Ahmad Harnadi menuturkan, bahwa program pesantren ini adalah inovasi dari Lapas Tenggarong dalam mengoptimalkan pembinaan kerohanian, untuk saat ini kegiatan pesantren dilaksanakan pada pagi dan sore hari yang bertempat di Masjid Lapas.

"Program pesantren ini adalah bentuk inovasi lapas tenggarong dalam mengoptimalkan pembinaan kerohanian bagi warga binaan," imbuhnya

Adapun materi program tahfidzul qur'an ini meliputi materi ilmu tajwid dan dan metode membaca al qur'an yang dilaksanakan setiap sore selain materi pelajaran lainnya seperti Fiqih, ilmu tauhid dan akhlak.

Jumadil, salah satu warga binaan yang ikut tes terbuka untuk juz 30 ini mengungkapkan kebahagiaannya karena bisa ikut serta tes terbuka ini.

"Saya sangat bahagia bisa ikut dalam tes ini, karena dapat mengetahui sejauh mana pemahaman saya terhadap ilmu al qur'an," ujarnya

Pria yang dipidana 5 tahun 6 bulan karena tindak pidana narkotika sejak tahun 2017 ini menambahkan, dirinya sangat beruntung bisa menjadi santri di pesantren Lapas karena bisa jadi bekal dirinya jika bebas kelak.

Pada hari yang sama, pesantren Lapas juga mendapatkan bantuan Al Qur'an dan iqra masing-masing sebanyak 20 buah dan sarung sebanyak 90 buah yang diperuntukkan bagi santri dari toko ummi kutai barat yang diserahkan secara langsung oleh H. Supriadi dan Hj. Sumini kepada pihak Lapas. (One)

Pasang Iklan
Top