• Jum'at, 19 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara

Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan (P2TP) melakukan uji coba burung hantu (Tyto alba) dalam mengatasi hama tikus di perkebunan kelapa sawit.

"Kita coba manfaatkan burung hantu dalam mengatasi hama tikus di perkebunan kelapa sawit. Selama ini pekebun lebih memilih menggunakan racun tikus dari bahan kimia," kata Kepala Disbun Kaltim Hj Etnawati didamping Kepala UPTD P2TP Supriyadi, senin (29/6).

Menurut dia, kelapa sawit merupakan komoditi unggulan di Kaltim dan banyak memberikan kontribusi besar kepada pendapatan petani, namun serangan hama tikus pada tanaman ini perlu diwaspadai.

Dijelaskannya, sebelumnya petani lebih suka menggunakan racun tikus untuk membasmi tikus yang sering merusak tanaman muda dan buah sawit. Selain sebagai predator alami, burung hantu juga diharapkan bisa mengurangi ketergantungan petani terhadap bahan kimia.

Pembiakan atau budidaya burung hantu jenis Tyto alba terlalu sulit. Petani cukup mudah memelihara dan melatih burung untuk keperluan memangsa tikus. Namun, guna memudahkan perkembanganbiakan iharapkan petani bisa membuat rumah burung (gupon) di lahan miliknya.

Diharapkan dengan menggunakan burung sebagai predator alami yang andal saat menangkap tikus, perkembangan tikus diharapkan bisa ditekan. Diprediksi satu ekor burung hantu mampu menangkap enam hingga delapan ekor tikus per hari.

Ujicoba penggunaan burung hantu dilakukan pada Pelatihan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) bagi petani kelapa sawit di desa Bukit Seloka Kecamatan Long Ikis, Paser. Hadir narasumber (pelatih) Agus Susanto dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. (pk)

Pasang Iklan
Top