• Kamis, 25 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



(Salah satu pelatihan barista kopi di Lapas Tenggarong)


TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Ubah perilaku warga binaan untuk bisa berikan manfaat pada masyarakat, Lapas Kelas IIA Tenggarong menggelar pelatihan pembinaan kemandirian kepada 120 warga binaan, mulai 8 Maret sampai 25 Juni 2021, berlangsung di ruang pelatihan Bengker Lapas Kelas IIA Tenggarong

Menurut Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja Lapas Kelas IIA Tenggarong, Zairin Zain, dalam pelatihan kali ini ada 10 jenis pelatihan, yakni barista kopi, pembuatan roti, barbershop, pembuatan pakan ikan, desain grafis, bubut kayu, mebelker HPL, menjahit baju kaos, serta sablon I dan II. Dan mitra kerjasama dalam pelatihan ini ada 7 diantaranya LKP Berkat Karya Tenggarong, Sanggar ukir Tenggarong, LKP Ghanesa Samarinda, Rika hair dan Barbershop, CV. Gelukkin Samen, LKP Darul Ihsan dan LKP Noorsandy Colection.

"Jadi dalam 10 kegiatan ini masing-masing kegiatan diikuti 12 warga binaan, dan waktu pelaksanaan pelatihan ini dari pukul 08.00 wita sampai pukul 15.00 wita, hal ini dilakukan agar warga binaan bisa berkarya usai bebas nanti dari masa penahanannya dan tentunya setelah selesai mengikuti pelatihan warga binaan akan mendapatkan sertifikat," ungkap Zairin Zain.

Zairin Zain mengatakan, dari 10 kegiatan pelatihan ini untuk pelatihan sablon I dan sablon II juga penting dilaksanakan, karena kami inginkan kedepannya dapat menunjang daripada kegiatan produksi berikutnya yakni konveksi, karena kita tahun ini dapat bantuan senilai Rp 140 juta untuk membeli alat konveksi, karena di Kaltim kita ditunjuk menjadi Lapas produksi konveksi.

"Untuk informasi, tahun ini kegiatan pelatihan pembinaan warga binaan yang baru yakni pembuatan roti O dan pembuatan pakan ikan, dan untuk anggaran yang disiapkan pelatihan pembinaan tahun 2021 ini sebesar Rp150 juta yang dibagi untuk 10 kegiatan. Tak hanya itu, mereka juga telah menyediakan alat-alat yang mendukung dan nantinya bisa digunakan oleh warga binaan," terangnya.

Sementara itu, salah satu warga binaan yang mengikuti pelatihan barista kopi muhammad Ilmi mengaku antusias mengikuti pelatihan tersebut, selain dirinya belum pernah mendapatkan pelatihan barista, ketertarikannya dalam pelatihan ini ingin menambah pengalaman dan pengetahuan, sehingga kedepannya setelah bebas nanti bisa mempunyai usaha sendiri dibidang kopi karena sudah memiliki ilmunya. (One)

Pasang Iklan
Top