• Rabu, 17 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



(Suasana RDP Komisi II DPRD Kukar bersama Perseroda Tunggang Parangan dan KSDE)

TENGGARONG (KutaiRaya.com) - Agar Dua Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) yang dimiliki Kutai Kartanegara yakni Tunggang Parangan dan KSDE tahun 2021 dapat dimaksimalkan untuk deviden serta dapat berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan daerah, Komisi II DPRD Kukar menggelar RDP membahas peran aktif dua Perseroda tersebut, diruang Komisi DPRD Kukar, Selasa (19/1) pagi.

RDP tersebut dipimpin Ketua Komisi II DPRD Kukar Hamdan, dihadiri anggota Komisi II lainnya seperti Firnadi Ikhsan, Sopan Sopian, Sarifuddin dan Ria Handayani, juga dihadiri Wakil Ketua II DPRD Kukar Alif Turiadi serta perwakilan kedua Perseroda tersebut.

"Jadi kami sengaja mengundang teman-teman di Perseroda yang dalam hal ini Tunggang Parangan dan KSDE, kita ingin tahu program mereka di 2021, karena yang kita pahami di dua Perseroda kita itu selama ini tidak terlalu mendatangkan deviden yang artinya minim. Dan sekarang kita ingin memaksimalkan," ungkap Ketua Komisi II DPRD Kukar Hamdan.

Politisi Golkar tersebut mengaku, dalam RDP ini kita ingin pahami kedua Perseroda tersebut, apa langkah-langkah kedepan untuk ada nilai signifikan dari dividen untuk Kabupaten Kutai Kartanegara itu apa, dan dalam RDP ini yang mereka presentasikan.

"Kita ingin ada harapan selain daripada program-program yang mereka persentasikan dan sebenarnya situasi dan kondisi korbisnis yang mana kondisi sumber daya alam kita memungkinkan itu dan sangat memungkinkan, artinya peluangnya untuk mendapat deviden yang besar tinggi sekali, karena kebetulan Perseroda kita itu banyak bergerak di bidang sumber daya alam, dan jika berbicara sumber daya alam kita pahami Kutai Kartanegara sumber daya alamnya luar biasa," terangnya.

Ia mencontohkan, yang sudah berjalan saat ini Tunggang Parangan bekerjasama dengan Pelindo, dan ini sudah berproses dan sudah berjalan bahkan mendatangkan deviden, kemudian KSDE juga sekarang melebarkan bidang-bidang usaha sampai ke properti, perkebunan kemudian agro, ini juga merupakan peluang bisnis yang ke depan saya yakin bahwa itu bisa mendatangkan deviden untuk Kutai Kartanegara.

"Saat ini Tunggang Parangan masih bangun dari tidurnya, jadi mungkin kalau untuk Januari ini baru melangkah awal lagi karena pembenahan-pembenahan manajemen itu baru dilakukan sejak Juli 2019, kemudian pembenahan dalam hal ini personalnya lagi diadakan perombakan, kemudian mereka bekerja langkah awal Juli 2019 bukan deviden yang dia setor justru informasi hutang senilai 1,2 Miliar, kemudian saat ini per Desember 2020 masih ada hal yang diselesaikan sebesar 50 juta lagi, maka saya berharap Januari ini Tunggang Parangan melakukan percepatan sehingga nanti sebelum mendatangkan deviden bukan informasi-informasi minus lagi," jelasnya.

Sedangkan untuk KSDE lanjutnya, menurut laporan sejak 2015 hingga 2016 mereka minus, kemudian 2017 sampai 2018 hingga saat ini sudah ada deviden untuk Kutai Kartanegara, saya juga tadi berpesan kepada teman-teman khususnya manajemen kedua Perseroda tersebut, sebenarnya jika kita melihat secara umum ada hal yang keliru dan perlu diluruskan, sehingga ada keterbukaan kepada kami dan apa yang bisa kami bantu dengan kapasitas kami sebagai wakil rakyat.

"Apa yang bisa kami bantu terhadap kedua Perseroda ini, sehingga ada PAD untuk Kutai Kartanegara dan kita tidak menggantung lagi dengan dana bagi hasil, dan jika ada yang salah dalam manajerial Perseroda maka harus kita luruskan karena ini tanggung jawab kita bersama, agar kedua Perseroda ini dapat menghasilkan deviden sekaligus memberikan PAD untuk Kukar," tutupnya. (One)

Pasang Iklan
Top