• Rabu, 24 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



(Kepala Diskominfo Kukar bersama Subhan pemilik gudang rumput laut dan udang, di Muara Badak Ulu kec.Muara Badak)


TENGGARONG, Pengembangan potensi rumput laut diwilayah Kecamatan Muara Badak-Kutai Kartaneagara hingga saat ini terus dikembangkan. Ada sekitar 500 hektar dari 12 ribu hektar kawasan yang potensial yang dikelola para petani untuk pengembangan rumput laut.

Sabtu (10/10/2020) Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kukar Ir Bahteramsyah didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Ahmad Rianto bersama para Jurnalis melakukan kunjungan ke Kecamatan Muara Badak, untuk melihat langsung pengembangan potensi rumput laut diwilayah tersebut.

Dalam kunjungan itu, disambut oleh Pemilik gudang dan pengepul rumput laut Muara Badak Ulu Subhan, turut mendampingi Sekretaris Asosiasi Rumput Laut Indoensia (ARLI) Mursalim.

Hasil rumput laut asal asli Muara Badak banyak dikirim ke Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, yang kemudian diolah menjadi bahan setengah jadi lalu dikirim keluar negeri.

"Produk produk yang dikirim dari Sulsel ke luar negeri itu banyak hasil rumput laut dari Muara Badak, kendala kita sekarang ini belum ada pabrik rumput laut di Muara Badak, sehingga hasil panen yang siap itu lebih banyak kita kirim ke Sulsel, untuk dijadikan bahan makanan setengah jadi," kata Subhan pemilik gudang di Desa Muara Badak Ulu yang juga merupakan pengepul rumput laut.

Hasil panen rumput laut dari Muara Badak jumlahnya ribuan ton setiap sekali panen,
Harga perkilonya saat ini mencapai Rp3.200, sempat sebelumnya diangka Rp7 ribu, namun saat ini turun. Dalam setiap satu tahun terdapat 6 kali panen, sekali panen dalam satu hektarnya bisa mencapai 1 sampai 2 ton.

"Banyak beragam makanan turunan dari rumput laut, bahkan bisa juga campuran obat kesehatan," ujarnya.

Sementara Mursalim yang juga selaku mentor Asosiasi Rumput Laut Indonesia (Arli) mengatakan, menurut garis potensi yang ada di Kukar, Kukar termasuk garis skala besar sekitar 350KM. Potensi yang dimiliki Kukar secara khusus maupun Kaltim secara umum untuk daerah pesisir memiliki potensi yang sangat besar diantaranya yaitu rumput laut, udang, ikan bandeng, dan lain sebagainya, dimana potensi yang ada ini harus di kembangkan di unit usaha khususnya di wilayah muara badak secara ramah lingkungan.

"Kami berharap kedepan produksi Kukar maupun Kaltim akan menemukan jati diri nya sendiri sehingga tidak lagi lain yang produksi dan kita berharap secara nasional bisa mengembangkan beberapa titik pengembangan sesuai dalam potensi daerah. "katanya

Dalam hal ini untuk melibatkan warga setempat untuk kegiatan pesisir pertambakan baik itu produksi rumput laut, udang, ikan bandeng secara tradisional, memang kekuatan nya bertumpu kepada bagaimana cara membangun komunitas, sehingga keterlibatan warga setempat itu merupakan kunci dari keberhasilan dari program tersebut.

Kaltim sudah memiliki produksi yang sangat besar namun nama produk tersebut masih menggunakan nama wilayah lain, hal itu terjadi dikarenakan oleh proses marketing dan pengolahan nya masih dilakukan oleh daerah lain.

Pihaknya berharap dengan bantuan media atau kerjasamanya, agar bisa membantu untuk mempublikasikan kepada masyarakat luar terhadap potensi potensi daerah yang ada di Kukar dan bisa menjadi nilai tambah dari produk yang dihasilkan.

Sementara itu Kepala Diskominfo Kukar Ir Bahteramsyah mengatakan, peran Diskominfo dalam hal ini kepada kelompok kelompok masyarakat, dimana bisnis utamanya pada berbagai sector, maka Diskominfo masuk sebagai konteks sebagai penyampaian informasi meneruskan informasi dari yang memproduksi kepada konsumen dalam bentuk informasi,.

"Menyampaikan informasi yang ada di kecamatan Muara Badak ini maupuun di berbagai wilayah ke media guna membantu untuk mempublikasikan agar di ketehui masyarakat luas. Di jaman teknologi makin canggih ini perlu adanya kolaborasi atau kerjasama nya bersama media yang efektif dan efesien. Sehingga informasi positif kedaerahan kita yang memang bisa diangkat untuk membangun ekonomi atau penggerak ekonomi, apalagi dalam situasi vocid-19 ini, sehingga apa yang di produk bisa bernilai tambah," ungkapnya.
(kr1)

Pasang Iklan
Top