• Kamis, 18 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Hj. Aniati. M.Pd selaku Kepala SDN 004 Tenggarong menjelaskan mengenai kendala yang ditemui dalam proses belajar yang berhubungan dengan keterbatasan ruang belajar.

"SDN 004 Tenggarong yang juga masih kekurangan ruang kelas ini menjadi kendala yang belum terpecahkan sampai saat ini, melihat banyaknya sekolah-sekolah lain yang terus memperoleh bantuan mesakipun telah memiliki fasilitas yang mumpuni,"ungkapnya (17/10) senin kemarin.

Aniati juga menambahkan saat ini jumlah ruang kelas SDN 004 Tenggarong adalah 9 ruang yang harus menampung 16 rombel yang berisi 513 peserta didik dirasakan sangat minim.

Ini menjadikan keterbatasan ruang yang berbanding terbalik dengan besarnya animo masyarakat mempercayakan putra-putinya untuk bersekolah di SDN 004 Tengarong, dari 9 ruang itu pun ada 1 ruang yang menjadi multifungsi yakni menjadi ruang guru sekaligus ruang kepala sekolah dan ruang TU. Sehingga keadaan ini memaksa SDN 004 Tenggarong memberlakukan 2 shift Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yaitu 8 kelas di pagi hari dan 8 kelas yang lain di siang hari yang dimaksudkan untuk memaksimalkan proses belajar,.

"Sebenarnya menjadi kurang efektif karena peserta didik diharuskan bersekolah di siang hari karena ruang kelas yang tidak mencukupi,"keluhnya

Sudah acap kali SDN 004 mengajukan permohonan bantuan yang ditujukan kepada pemerintah untuk menambah ruang belajar dan taman bermain dimana fasilitas ini adalah penujang keberhasilan dan kesusksesan peserta didik dan mengefisienkan jam belajar dipagi hari secara keseluruhan. Defisit anggaran dari pusat menjadi sebab belum dikabulkannya permintaan SDN 004 Tenggarong. Besar harapan SDN 004 Tenggarong kepada pemerintah untuk memberika perhatian terhadap keterbatasan yang dialami.

Sementara Aniati berharap aliran bantuan tidak hanya mengarah kebeberapa titik, banyak sekolah-sekolah yang benar-benar perlu perhatian dan peningkatan mutu yang tentunya memerlukan pendanaan dari pemerintah.

Jika kelak ada tambahan ruang kelas diharapkan tidak ada lagi peserta didik yang harus masuk siang, dengan adanya taman bermain bisa memaksimalkan rencana sekolah untuk bisa beribadah shalat duha bersama atau berkegiatan olah raga bersama seperti yang biasa dilakukan oleh sekolah-sekolah lain yang telah memiliki fasilitas yang memadai.

"Kami juga kasian dengan peserta didik kami yang harus terus bergantian pagi sore dalam belajar dan tidak pernah olah raga bersama dilapangan apa lagi melakukan kegiatan keagamaan seperti shalat duha berjamah karena tak punya lapangan,dan kendala utamanya adalah waktu istirahat anak tersita jadi ngantuk diwaktu sekolah,"katanya. (kr2)

Pasang Iklan
Top