• Jum'at, 26 April 2024
logo
DPRD Provinsi Kalimantan Timur

Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara



Membangun keluarga Samawa (Sakinah, Mawadah dan Warahmah) menjadi dambaan bagi setiap insan manusia. Tujuan dari pada membangun keluarga adalah untuk mewujudkan kebahagian, ketenangan, ketentraman dengan cinta kasih dan sayang.
Hal ini sebagaimana yang dikutip dalam Alquran surat Ar-Rum,

"Di antara tanda-tanda (kemahaan-Nya) adalah Dia telah menciptakan dari jenismu (manusia) pasangan-pasangan agar kamu memperoleh sakinah disisinya, dan dijadikannya di antara kamu mawaddah dan rahmah. Sesungguhnya dalam hal yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kemahaan-Nya) bagi kaum yang berpikir."

Namun untuk mewujudkan keluarga yang Samawa tersebut, banyak rintangan dan godaan sehingga tak jarang keluarga berantakan dan berujung pada perpisahan.
H Ihsanul Karim, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Departemen Agama Kutai Kartanegara, Rabu (10/9) kemarin berkesempatan berbagi tips, sebagai pamateri dalam kegiatan Pelatihan Advokasi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) yang dilaksanakan DPD KNPI Kukar di Aula Kantor Camat Loa Kulu.

Menurut Karim, ada beberapa hal untuk menciptakan keluarga Samawa, yang pertama adalah pilih atau cari pasangan yang sholeh-sholehah, selanjutnya adalah dengan membangun keluarga dengan dasar Agama, saling mengerti/memahami, serta salin intropeksi diri.

"Memilih suami atau istri yang sholeh sholehah adalah bagian terpenting dalam menciptakan keluarga Samawa. Suami dan istri adalah satu kesatuan,, suami adalah pakaian istri, dan istri adalah pakaian suami. Ini artinya kedua pasangan harus saling menjaga dengan tidak mengumbar aib keorang lain. Sebab kekurangan suami adalah kekurangan istri dan sebaliknya," beber Karim.

Lantas, membangun keluarga dengan landasan Agama yakni dengan sikap "nrimo" atau bersyukur atas semua nikmat yang Allah SWT berikan. Dengan bersyukur maka hati menjadi lapang, akan terhindar dengan penyakit hati yang tergerogoti dengan sifat sifat tidak baik seperti iri, dengki dan lainnya.

"Selain itu suami dan istri harus saling mengerti dan memahami serta mau intropeksi diri. Dengan langkah langkah itu maka Insya Allah keluarga Samawa yang menjadi dambaan semua orang akan bisa diwujudkan," katanya.

Pelatihan Advokasi KDRT KNPI Kutai Kartanegara, itu sendiri berlangsung selama dua hari 9-10 Agustus 2016, dan Rabu (10/8) kemarin hari terakhir dilaksanakan.

Acara pelatihan resmi ditutup Wakil Ketua KNPI Kukar Ambo Dalle.
Ketua Panitia Santy Mariana didampingi Sekretaris Jurnati, berharap dengan diadakannya pelatihan Advokasi KDRT di Kecamatan Loa Kulu, diharapkan akan mampu memberikan dampak positif untuk meminimalisir terjadinya kekerasan perempuan dan anak. Mengingat tren kasus kekerasan perempuan dan anak di Kukar cenderung meningkat, dan peningkatan banyak terjadi di Kecamatan Loa Kulu. (boy)

Pasang Iklan
Top