Pengelolaan obyek wisata Pulau Kumala kedepannya, dipastikan tidak akan dikelola satu rekanan saja, namun sejumlah rekanan yang disesuaikan dengan spesifikasi bidang.

"Sampai saat ini Pengelolaan Pulau Kumala memang masih dipegang BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah), tetapi kedepannya pengelolaan Pulau Kumala itu diharapkan bisa dikelola oleh tidak hanya satu rekanan, ," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kukar Sri Wahyuni, diruang kerjanya belum lama ini.

Dikatakan Sri Wahyuni, rekanan yang mengelola Pulau Kumala nantinya disesuaikan dengan bidang dan kemampuannya, seperti pada resort, wahana permainan anak dan sejumlah bidang lainnya.

"Masing masing bidang itu tentu perlu penanganan khusus,misalnya resort harus dikelola perusahaan yang memang benar benar dibidang tersebut, begitu pun pada wahana permainan,"terang Sri.

Dengan demikian, lanjut Sri, masing masing rekanan nantinya akan lebih focus dalam proses penanganan, Pemerintah Kukar juga tentunya tak lepas tangan, untuk melakukan promosi secara maksimal keluar daerah agar kunjungan wisatawan ke Pulau Kumala semakin meningkat sehingga akan mendongkrak PAD (Pendapatan Asli Daerah).

KELOLA LAMIN BIOQ
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara juga turut andil nantinya dalam pengelolaan Pulau Kumala, salah satu yang akan dikendalikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah keberadaan Lamin Bioq, dimana lamin tersebut akan digunakan untuk pusat informasi seni dan budaya adat dayak.

“Sehingga masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke Kukar, tak perlu ke pedalaman untuk melihat langsung keberadaan seni dan budaya, cukup pergi ke Lamin Bioq nanti bisa melihat,” kata Sri.

Sri mengatakan, sejumlah kebudayaan dayak yang akan ditampilkan di Lamin Bioq, mulai dari kesenian tarinya, baju adat, alat-alat tradisional adat dayak.

Pusat seni budaya adat dayak di Lamin Bioq itu nantinya akan diresmikan Bupati, dalam waktu dekat ini.

"Insya Alllah pada bulan April ini Lamin Bioq akan diresmikan Bupati Rita Widyasari, sebagai pusat informasi seni dan budaya adat dayak Kukar," papar Sri. (boy)